Padang Pariaman, Sumatera Barat – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik di Kabupaten Padang Pariaman mengalami bencana tanah longsor. Salah satu lokasi terdampak berada di Korong Padang Madung, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat tanah labil yang terbawa arus air hujan.
Warga setempat menyebutkan bahwa hujan deras yang turun hampir tanpa henti sejak awal pekan telah membuat tebing di sekitar permukiman melemah, hingga akhirnya longsor terjadi dan menutup sebagian akses jalan serta mengancam rumah-rumah penduduk. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terhambat dan sejumlah keluarga memilih mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.

Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Padang Pariaman, Ali Budiman, S.H, turun langsung ke lokasi pada Sabtu (29/11/2025). Ia meninjau area terdampak sekaligus menyapa warga yang terkena dampak bencana. Dalam kunjungan tersebut, Ali Budiman juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako bagi korban longsor sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang menimpa masyarakat.
Dalam keterangannya, Budiman mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan yang diprediksi masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Ia menilai intensitas hujan yang tinggi membuat struktur tanah semakin labil sehingga potensi longsor di daerah berbukit seperti Padang Pariaman tetap perlu diantisipasi.
“Musim hujan kali ini sangat lebat, sehingga tanah menjadi labil dan mudah longsor. Kita mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati,” ujar Budiman saat berbincang dengan warga yang menjadi korban.
Lebih lanjut, Budiman menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai langkah jangka panjang mencegah terjadinya bencana. Ia menyoroti praktik illegal logging yang kerap menjadi salah satu faktor pemicu kerusakan lingkungan dan meningkatkan risiko longsor.
“Untuk ke depannya, mari bersama-sama menjaga alam dengan memerangi illegal logging. Dampaknya sangat besar, salah satunya longsor yang merugikan masyarakat sendiri,” tegasnya.
Budiman juga mengajak masyarakat Minangkabau untuk kembali kepada nilai-nilai adat yang menekankan pentingnya keseimbangan dengan alam. Ia mencontohkan kebiasaan para orang tua terdahulu yang menanam pohon sebagai warisan hidup bagi generasi selanjutnya.

“Orang tua kita dahulu menanam pohon agar anak cucunya dapat menikmati dan melestarikan alam. Nilai seperti ini harus kita hidupkan kembali,” tambahnya.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, warga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kehadiran langsung sang wakil rakyat. Salah satu penerima bantuan, Ani (50), mengaku terharu dan bersyukur atas kepedulian yang diberikan.
“Semoga Bapak Dewan diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Kami berterima kasih karena beliau mau datang di saat kami sedang kesusahan,” ungkap Ani dengan penuh haru.
Musim hujan yang mulai mengguyur berbagai daerah di Indonesia sejak November memang memicu meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.
Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap siaga terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi. (Kairul)




























