Medan – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Utara, Muhammad Nuh, menyayangkan buruknya pelayanan maskapai penerbangan yang masih kerap mengalami penundaan (delay). Ia berharap persoalan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak maskapai.
Kepada awak media, Sabtu (14/6/2025), M. Nuh mengaku mengalami langsung penundaan penerbangan saat hendak melakukan perjalanan dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, menuju Bandara Juanda, Surabaya, menggunakan maskapai Super Air Jet.
“Saya beli tiket Super Air Jet karena ada rencana menghadiri kegiatan di Pesantren Persatuan Islam (Persis) Bangil, Jawa Timur, pada Ahad, 15 Juni 2025. Jadwal awal penerbangan Sabtu, pukul 08.00 WIB, kemudian diundur menjadi pukul 11.00. Namun, di bandara, jadwal kembali berubah menjadi pukul 13.20,” ujar M. Nuh.
Setelah penumpang dipersilakan naik ke pesawat, lanjutnya, pesawat sempat tidak bergerak dalam waktu lama. Akhirnya, penumpang diminta turun kembali ke ruang tunggu tanpa kepastian keberangkatan. Karena situasi tersebut, M. Nuh memutuskan membatalkan perjalanannya.
“Saya putuskan tidak melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur. Saya tidak menuntut siapapun, tapi ini harus jadi masukan serius,” tegasnya.
M. Nuh menilai, penumpang yang telah membeli tiket memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik, aman, dan nyaman. Ia mengingatkan bahwa keterlambatan penerbangan bisa berdampak besar, apalagi bagi penumpang yang memiliki keperluan mendesak seperti menjenguk keluarga sakit atau urusan pekerjaan penting.
“Semoga ini menjadi perhatian bagi pemerintah, maskapai penerbangan, dan seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Soni)