New York – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dalam pidatonya di forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) yang digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025) waktu setempat.
Dalam pidato di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza. Ia menyebut bahwa Indonesia tidak tinggal diam dan siap berkontribusi lebih jauh untuk perdamaian dunia, termasuk dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke wilayah konflik Palestina.
“Dengan berat hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, yang banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, dibayangi kelaparan,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Menanggapi sikap tersebut, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Garda Konsumen Nasional (LPK-GKN), Hidayat Tanjung, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina adalah amanah sejarah yang harus terus dijaga oleh Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
“Indonesia sangat mendukung kemerdekaan untuk Palestina. Semoga harapan tersebut juga mendapat dukungan luas dari negara-negara anggota PBB. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia sejak lama konsisten menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina,” ujar Hidayat Tanjung dalam pernyataan resminya pada Jumat (26/9/2025) di Medan.
Lebih lanjut, Hidayat mengulas sejarah panjang hubungan Indonesia dan Palestina yang telah terjalin bahkan sebelum Indonesia merdeka. Ia mengingatkan bahwa Palestina merupakan salah satu pihak yang pertama kali menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Ia merujuk pada peran Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, yang pada tahun 1944 menyampaikan dukungannya melalui siaran Radio Berlin. Selain itu, seorang pengusaha asal Palestina, Muhammad Ali Taher, juga tercatat memberikan dukungan finansial bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Sejak saat itu, hubungan Indonesia dan Palestina terus terjalin erat. Indonesia selalu menyuarakan hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum internasional serta menyalurkan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk balasan atas dukungan Palestina di masa lalu,” tambah Hidayat.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Hidayat menyatakan kesiapannya untuk terjun langsung ke Palestina sebagai relawan kemanusiaan. Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi pengiriman relawan dari Indonesia untuk membantu masyarakat Palestina, yang saat ini menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Saya siap menjadi relawan untuk membantu rakyat Palestina jika negara bersedia memfasilitasi. Rakyat Palestina tidak hanya membutuhkan bantuan sandang dan pangan, tetapi juga membutuhkan kehadiran relawan untuk berbagai kebutuhan kemanusiaan lainnya,” tegasnya.
Hidayat mengajak elemen masyarakat Indonesia untuk bersatu memberikan dukungan nyata, baik dalam bentuk moral, materi, maupun tenaga, demi meringankan penderitaan rakyat Palestina yang saat ini terus menjadi korban konflik berkepanjangan.
Konflik Israel-Palestina kembali menjadi sorotan global akibat meningkatnya eskalasi kekerasan di wilayah Gaza. Dukungan internasional terhadap Palestina terus bergema di berbagai forum, termasuk dari negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang sejak awal berdiri telah menjadikan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. (Bustami)