Medan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Syaiful Ramadhan menggelar Reses Masa Sidang I 2024-2025 pada Sabtu (7/12/2024).
Mengingat Reses merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen yakni antara anggota DPRD langsung dengan masyarakat, Syaiful Ramadhan ingin menyerap langsung aspirasi masyarakat dan akan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat dalam segala hal, baik terkait banjir, program kesejahteraan, tata ruang, infrastruktur, dan lainnya, selanjutnya akan menyuarakannya di gedung dewan.
“Alhamdulillah. pada hari ini kita bisa saling bersilaturahmi, walaupun saya sudah sering dengar repetan emak-emak di Kampung Aur, tapi saya rasa perlu silaturahmi langsung sama emak-emak, saya ingin mendengar repetan emak-emak disini, kita ketahui beberapa waktu lalu kita baru saja mendapat musibah banjir, untuk mengajak masyarakat bergembira bersama, artinya musibah yang terjadi bagi kita anak sungai sudah biasa,” ujar Syaiful dalam sambutannya.
“jadi kalau UD dingin, Saya sudah tau baunya sungai, karena kita sudah lama, tapi itupun bukan sesuatu yang harus kita biarkan begitu saja, bapak ibu, 5 tahun saya sudah di DPRD periode 1 kemarin, kalau berita mengenai sungai itu, mungkin, kalau berita hampir tiap tahun, berita masalah sungai selalu saya suarakan,” tambah Syaiful Ramadhan.
Syaiful juga menyoroti terkait Bendungan Lau Simeme yang berada di Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Bendungan tersebut berkapasitas tampung 21,07 juta meter kubik dan baru saja diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Oktober 2024 lalu.
Syaiful mengatakan ia mendapat beberapa informasi bahwa bendungan Lau Simeme belum dapat berfungsi.
Syaiful juga menambahkan, menurut Presiden Joko Widodo, jika bendungan Lau Simeme ini difungsikan akan dapat menangani banjir yang ada di Deli Serdang dan Kota Medan.
“Saya sangat menginginkan Bendungan Lau Simeme ini dapat segera difungsikan, kenapa saya ingin bendungan ini harus difungsikan, karena itu, menurut Presiden yang meresmikan saat itu pak Jokowi, beliau menyampaikan kalau bendungan ini berfungsi, ini akan dapat menangani masalah banjir yang ada di Deli Serdang dan Kota Medan, jadi karena kapasitas wewenang saya terbatas dan sekupnya saya kota Medan, tangan saya tidak sampai menjangkau ke pusat, akhirnya hal ini saya suarakan ke DPRD Provinsi dan Anggota DPR RI Fraksi PKS yang di pusat, saat itu melalui sekretaris Fraksi PKS DPR RI ibu Ledia Hanifa Amaliah, saya minta tolong ke beliau agar segera dipertanyakan kenapa bendungan ini sampai saat ini belum juga bisa difungsikan,” ungkap Syaiful.
“lebih kurang 30 persen debit air yang biasanya setiap banjir itu tumpah kebawah, ya bisa di bendung, artinya kalau banjir besar kemaren pak, itu ditutup aja 50 persen, saya rasa banjirnya gak sebesar kemaren, ya tapi karena bendungan ini kan belum berfungsi, kemaren di media, sama wartawan sudah sampaikan,” tambah Syaiful.
Turut hadir juga dalam acara itu, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Medan Maimun H. Ismalik Syahputra, SE. Dalam sambutannya Ismalik menyampaikan rasa terimakasihnya telah diundang dalam acara silaturahmi tersebut.
Ia juga menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Kampung Aur karena belum maksimal dalam melayani.
Ismalik juga mengajak masyarakat, dalam acara reses ini agar menyampaikan keluh kesahnya bukan hanya sekedar terkait banjir, tapi segala hal bisa disampaikan diacara reses ini.
Ismalik berharap agar masyarakat selalu mendoakan agar PKS dan juga anggota DPRD PKS semakin bertambah jumlahnya baik di Medan, Provinsi bahkan di pusat, agar para anggota dewan PKS bisa bekerja maksimal untuk menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia.
Warga Kampung Aur Sampaikan Aspirasi Ke Syaiful Ramadhan
Reses Masa Sidang I 2024-2025 yang di gelar Anggota DPRD Kota Medan Syaiful Ramadhan dihadiri oleh ratusan masyarakat dari dua lingkungan di Kelurahan Aur, yakni Lingkungan IV warga Kampung Aur dan Lingkungan III jalan Mantri.
Hadir juga Ketua DPC PKS Medan Maimun H. Ismalik Syahputra, SE, Tokoh Masyarakat Taufik Rusli, Tokoh Pemuda/Aktivis lingkungan Labosude Budi Bahar, Tokoh Kaum Ibu dari Gerakan Mamak-Mamak Merajut (Gemmar) Arsini.
Dalam Sambutannya Aktivis lingkungan dari Labosude dan juga tokoh pemuda di Kampung Aur Budi Bahar, mengatakan
“Mungkin disini saya curhat pak dewan, kita semua rata-rata kena banjir, benar kata pak Taufik tadi kita disini belum ada apa-apanya dibanding Palestina, tapi kita disini yang namanya untuk bertahan hidup, kelangsungan hidup kedepan buat anak-anak dan cucu kita, yang membuat saya kesal ni pak dewan, kita ini merupakan warga yang tercatat dalam negara, terdaftar dalam negara, tapi sayangnya, saya perhatikan kemana mereka yang punya wewenang dan merasa punya kebijakan, tidak hadir mereka, mau ngapai kami, ini bumerang bagi saya, Lurah Camat gak hadir,” ungkap Budi.
Budi juga menyampaikan, agar kiranya Syaiful Ramadhan membuat program kesiagaan disetiap lingkungan, selain itu perahu karet yang sesuai ukuran bisa masuk dari gang ke gang dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan dan bisa memfasilitasi masyarakat.
Budi juga menambahkan, perlunya dibuat Rumah Siaga yang bisa dijadikan tempat penyimpanan fasilitas dan peralatan, serta bisa bermanfaat buat bernaung masyarakat saat bencana.
“Nah ini yang juga mau saya sampaikan kepada Pak Saipul, kalau boleh buat lah suatu program untuk kesiagaan disetiap Lingkungan kalau hanya perahu karet yang kita punya ini Pak, nggak masuk gang ke gang, kita maunya yang sesuai dengan ukuran bisa memfasilitasi masyarakat bisa masuk gang ke gang dan peralatan lainnya yang dibutuhkan, dan Kita juga butuh rumah siaga yang bermanfaat buat bernaung, dan gak mungkin kan rumah ibadah kita jadikan tempat menyimpan fasilitas dan peralatan,” terang Budi.
Selain itu, Budi juga menyampaikan agar dibuat program pembedahan rumah didaerah pinggiran sungai, dan program pinjaman buat untuk bangunan rumah masyarakat, selain itu buat pendataan bagi warga yang rumahnya hancur dan hanyut di pinggiran sungai.
“Kalau bisa nanti kedepannya, buatlah program untuk pembedahan rumah pinggiran sungai, walaupun BWS mengatakan bukan wilayahnya, tapi mengapa mereka membiarkan bangunan-bangunan berdiri megah dipinggiran sungai, dan kalau bisa buat program pinjaman untuk masyarakat pinggiran sungai dalam menata rumahnya, dan data masyarakat pinggiran sungai yang rumahnya hanyut atau hancur akibat terjangan banjir, tidak ada pemerintah turun mendata karena ada di titik ini rumah 2arga kita yang hancur dan hanyut,” tegas Budi.
Sementara itu, dari kaum emak-emak. tokoh perempuan Arsini menyampaikan, agar program mekar plus di perjuangkan kepada Wali Kota Medan yang baru, selain itu ia juga meminta agar lampu jalan penerangan di depan halaman masjid segera dihidupkan dan diperbaiki.
“Saya disini hanya menyampaikan pesan emak-emak disini, tolong pak Syaiful sampaikan dan perjuangkan mekar plus itu agar bisa bermanfaat buat kami emak-emak, dan juga tolong disampaikan ke PLN, agar diperbaiki lampu jalan kami ini, jalan halaman kami ini gelap, anehnya siang lampunya hidup malam mati,” kata Arsini.
Dalam kesempatan itu, ada juga warga yang menyampaikan agar kiranya pemerintahan Gubernur Sumut atau pun Wali Kota Medan yang baru, agar jangan membuat kebijakan-kebijakan yang mengintimidasi warga, yang membuat masyarakat cemas dan khawatir.
“Pengalaman yang kita dapat sebelumnya, kita lihat banyak kebijakan pemerintah yang mengintimidasi, dengan penggusuran, pengukuran untuk rusunawa rusunami, kami harap, pemerintahan baru Gubernur dan Wali Kota yang baru, Buatlah program pro rakyat, mensejahterakan rakyat, jangan lagi buat program yang mengintimidasi rakyat, membuat rakyat cemas dan khawatir, sebagai perpanjangan tangan masyarakat, mohon pak Syaiful sampaikan,” kata salah pemuda. (Soni).