Deliserdang – Dibalik kemegahan dan kemeriahan perhelatan penutupan (closing ceremony) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, yang berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Batangkuis pada Jumat malam (20/9/2024), ternyata diakhir pelaksanaannya meninggalkan kesan yang sangat memalukan.
Tiket untuk menonton Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 yang seyogyanya gratis justru banyak calo bergentayangan di sekitar Stadion Utama Sumatera Utara, Batangkuis, dan menjualnya dengan bandrol harga 150 ribu rupiah per tiketnya.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, tiket untuk menonton Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, justru sudah habis dari jauh hari sebelum pelaksanaan, tetapi saat acara tersebut, ternyata ada tiket yang di jual oleh oknum calo, hal ini memunculkan dugaan adanya permainan.
Salah satu warga Batangkuis yang minta namanya tidak disebutkan saat ditemui di sekitar Stadion Utama Sumatera Utara mengaku mendapatkan tiket dari ‘calo’ dengan harga 150 ribu per tiketnya.
“Di situs ticketing PON sudah habis bang, jadi saya bersama anak langsung ke sini, dan ditawari per tiketnya 150 ribu, dan yang jual bilang jangan bilang ke siapa-siapa ya,” ujar warga tersebut saat ditemui, Jumat (20/9/2024) sore.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat Sumatera Utara (LSM-GEPAMA Sumut), B. Prasetya sangat menyayangkan aksi para oknum ‘calo’ tersebut.
“PB PON harus bertanggungjawab dengan kondisi ini. Ini moment yang sangat langka bagi warga Sumut, itu pun masih diolah juga. Kami meminta pasca pelaksanaan PON ini, KPK segera mengambil tindakan terhadap semua kebobrokan system pelaksanaan multi event ini, kami menduga banyak permainan yang sifatnya menguntungkan kalangan tertentu saja,” ucap Prasetya.
Dihalangi Masuk Stadion
Selain itu, lebih disayangkan lagi, banyak masyarakat yang telah memiliki tiket dan juga membawa undangan khusus untuk menyaksikan closing ceremony, tidak bisa masuk ke dalam stadion.
“Gak jelas panitianya. Sudah mahal beli tiketnya gak bisa masuk juga. Entah apa maksud mereka,” teriak para warga bersama-sama dan mengaku kesal melihat kearogansian penjaga pintu masuk.
Karena kesal, banyak warga yang memilih pulang sambil mengerutu sepanjang jalan. Bahkan sejumlah warga maupun tamu undangan dari Pemkab Deli Serdang yang mengendarai mobil, terpaksa harus berputar-putar mencari jalan alternatif menuju lokasi sport center.
Sebab jalan yang semestinya dari Bandara Kualanamu maupun dari Tanjung Morawa menuju bandara melintasi stadion utama telah diblokir petugas Kepolisian. (Soni).