Tapanuli Selatan — Bencana longsor kembali terjadi di kawasan Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Selasa (25/11). Longsoran tanah yang menimbun badan jalan di sejumlah titik menyebabkan arus transportasi lumpuh total dan membuat warga yang melintas maupun yang bermukim di sekitar lokasi terjebak tanpa dapat keluar dari area bencana.
Salah satu korban yang masih berada di lokasi, Bustami (55), mengungkapkan bahwa hingga Jumat (28/11/25) dirinya bersama puluhan warga lainnya belum berhasil dievakuasi.
Menurutnya, timbunan tanah dan material longsor yang menutup akses jalan semakin meluas akibat cuaca buruk yang terus mengguyur daerah tersebut.
“Sampai sekarang kami masih terjebak di daerah longsor. Akses jalan tertimbun di banyak titik, sehingga tidak ada kendaraan yang dapat lewat. Untuk kebutuhan sehari-hari pun belum ada bantuan yang kami terima,” ujar Bustami saat dihubungi.
Bustami menambahkan bahwa kondisi warga kian memprihatinkan. Minimnya logistik membuat mereka mengalami kesulitan mendapatkan makanan, air bersih, serta perlengkapan dasar untuk bertahan hidup.
“Sekarang keadaan sudah semakin krisis karena akses jalan terputus. Masyarakat terisolasi karena longsor. Kami berharap pemerintah segera mengevakuasi para korban dan memberikan bantuan sandang maupun pangan yang sangat kami perlukan,” lanjutnya.
Korban lain, Safri (50), yang juga terjebak sejak hari kejadian, menyampaikan bahwa dirinya dan pengendara lain sama sekali tidak menduga longsor terjadi secara tiba-tiba saat mereka melintas. Ia mengatakan situasi darurat membuat warga hanya bisa bertahan seadanya sambil menunggu bantuan resmi.
Safri menyebut beberapa warga telah berusaha mencari jalan alternatif, namun terhambat oleh kondisi medan yang labil serta risiko longsor susulan. Ia berharap pemerintah daerah segera menurunkan alat berat dan tim penyelamat untuk membuka akses yang tertutup.
Hingga laporan ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun tim penanggulangan bencana terkait perkembangan proses evakuasi maupun distribusi bantuan. Warga di lokasi longsor berharap penanganan dapat dipercepat mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu serta meningkatnya kebutuhan darurat. (Bsm)



























