Kota Bekasi – Sejumlah tokoh Kota Bekasi memberikan dukungan terhadap pengelolaan GOR Balai Rakyat Jatiwaringin, Pondok Gede, yang saat ini dikelola oleh organisasi kepemudaan dan ormas.
Seperti, baru-baru ini mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad hadir langsung dan memberikan dukungan agar pengelolaan gedung Balai Rakyat Jatiwaringin secara profesional dan terkesan tidak kumuh serta dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
Kehadiran tokoh Bekasi itu juga langsung disambut positif oleh sejumlah kelompok organisasi kepemudaan. Dalam kesempatan itu pria yang akrab disapa M2 itu mengapresiasi pengelolaan GOR Jatiwaringin oleh kelompok pemuda,
Terlebih dapat berkonstribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kota Bekasi.
Politikus PDI Perjuangan itu juga menyarankan agar para tokoh pemuda untuk bermohon kepada bagian aset Pemkot Bekasi agar mengurus perpanjangan legalitas pengelolaan GOR Jatiwaringin.
Pada kesempatan itu, para pengelola juga mengeluhkan kepada M2. Pasalnya, saat sejumlah pengurus ingin memperpanjang pengelolaan Balai Rakyat Jatiwaringin dan menghadap Plt Wali Kota Bekasi, namun Tri Adhianto selaku kepala daerah tidak pernah menemuinya.
Selaku mantan Wali Kota, M2 juga mengaku heran terhadap sikap Tri Adhianto yang tidak mau menemui warga yang hendak berkonsultasi mencari solusi dalam rangka pengelolaan Balai Rakyat Jatiwaringin.
“Masa Pak Tri tidak mau menemuin. Seharusnya tidak ada alasan seorang kepala daerah menemui warganya. Terlebih jika ingin berdiskusi soal penyelesaian aset pemerintah,” kata M2 saat menghadiri undangan sejumlah tokoh pemuda di Balai Rakyat Jatiwaringin Pondok Gede Kota Bekasi, belum lama ini.
Oleh karenanya, M2 mengapresiasi kepada anak-anak muda dalam mengelola GOR Jatiwaringin. “Saya sangat mendukung dan memberikan kesempatan kepada anak-muda dalam mengelola GOR dan Balai Rakyat ini. Yang penting kompak. Adapun soal legalitas, kami sarankan agar kalian segera bermohon kepada bagian aset. Sehingga legalitasnya jelas,” saran M2. (ma)