Tapanuli Utara – Sebuah bangsa baru lahir ke dunia. Bangsa yang awalnya dikenal sebagai Hindia Belanda, resmi mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Pendiri bangsa ingin agar tujuan pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengantar rakyat menuju kedaulatan, keadilan dan kemakmuran. Tapi bagi Sortini Boru Nababan yang berusia 75 tahun yang tinggal di Dusun Onan Runggu, Desa Simamora Hasibuan, Kecamatan Pagaran, Tapanuli Utara tidak merasakan kemerdekaan di usia kemeredekaan yang mamasuki ke-77 tahun.
Selayaknya usia senja merupakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya bersama keluarga. Mempunyai rumah yang aman dan nyaman merupakan semua orang, termasuk Sortini yang akrap disapa Opung ( Panggilan bagi orang yang sudah tua di Daerah Tapanuli).
Saat ini rumahnya hanya beralaskan tanah dan berdinding papan yang sudah usang yang atapnya sudah berlubang akibat atap sengnya memprihatinkan, jika hujan pasti rumah nenek ini air hujan masuk. Rabu, (10/8/2022).
Tidak ada barang yang berharga didalam gubuk derita itu, hanya barang usang yang sudah lapuk, ketika malam terlihat bintang dilangit karena atap seng yang sudah hancur dimakan waktu.
Kendati hidup dalam kekurangan dan belenggu kemiskinan, hingga saat ini nenek Sortini belum pernah tersentuh bantuan pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan, Sortani bekerja serabutan yang pendapatannya tidak menentu setiap hari. Terkadang dalam sehari nenek ini tidak mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-harinya. Janda tua ini harus berjuang mencari rezeki karena suaminya telah meninggal dunia.
Kepada awak media, Sortani menceritakan, tinggal di gubuk reyot seorang diri, dengan mimik wajah sedih sambil meneteskan air mata, nenek ini mengaku, dia tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya.
“Saya haya bisa berdoa saja, semoga ada yang membantu. Harapannya semoga kayak orang-orang yang dapat bantuan bedah rumah, biar ini rumah bisa lebih layak lagi untuk ditempati,” ucapnya.
Ditambah kondisi rumah yang terlihat amburadul, dinding bilik yang papannya sudah busuk Keinginan untuk perbaiki rumah tentu saja ada, cuma kan tidak punya uang. Kerjaannya aja begini, kadang ada kadang tidak. Bahkan kadang tidak dapat uang. Jadi terpaksa harus menghutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat ini dia sudah pasrah dengan apa yang dialaminya. berharap, mendapat bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara, agar tempat tinggal miliknya bisa lebih layak untuk ditinggali.
Sementara itu, salah satu tetangga disusun onan runggu Desa Simamora Hasibuan mengatakan, kondisi rumah nenek memang menghawatirkan. Bahkan kata dia, kondisinya sudah nyaris roboh. Apalagi jika dibiarkan, bisa membahayakan penghuni rumah karena bangunannya bisa menimpa nenek yang sedang berada di dalam.
“Kondisinya memang sudah reyot, khawatir jika ada angin kencang bisa roboh. Semoga pihak pemerintah bisa memberikan bantuan bedah rumah kepadanya,” pungkasnya.(Ed)