Medan – Pemerintah Kota (Pemko) Medan gencar melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap para pelajar jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Sejauh ini, sebanyak 4.000 pelajar di Kota Medan sudah mendapatkan suntik vaksin Covid-19.
Wali Kota menargetkan 105.000 pelajar di Kota Medan akan mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Sejauh ini, baru 4.000 pelajar yang sudah disuntik vaksin Covid-19.
“Pelajar tadi sudah saya sampaikan target 105.000 siswa, baru tervaksin 4.000-an. Ini masih terus kami gencarkan vaksin buat anak-anak,” kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat meninjau vaksinasi pelajar di SMP Negeri 23 Medan, Kamis (16/9/2021).
Seiring dengan gencarnya program vaksinasi pelajar dan menurunnya angka kasus aktif, Bobby yakin pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan. Saat ini Kota Medan masih menerapkan PPKM Level 4 hingga proses belajar tatap muka belum bisa dilaksanakan.
Bobby Nasution juga berdialog dengan salah seorang pelajar SMP Negeri 4, Junita Simanjuntak. Pelajar tersebut menanyakan kepada Bobby Nasution apakah setelah vaksin bisa sekolah tatap muka. Sebab menurut Junita banyak kendala selama pembelajaran online seperti tidak semua memiliki android atau kuota. Selain itu hal senada disampaikan Nehemia, siswi di SMP Negeri 23. Dirinya juga meminta kepada Bobby Nasution agar sekolah tatap muka digelar.
Menjawab pertanyaan kedua siswi tersebut, Bobby Nasution mengungkapkan bahwa Sekolah tatap muka dilakukan apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun level. “Kita semua berdoa dan terus berupaya agar PPKM di Medan dapat turun dari level IV ke level III atau II. Sebab saat ini setelah ada perbaikan pendataan kasus aktif dari 7.000 perhari, menjadi 1.500 kasus aktif perharinya,” jelas Wali Kota
Ketika belajar tatap muka dilaksanakan, dia mengingatkan agar protokol kesehatan diperhatikan. Termasuk fasilitas seperti tempat cuci tangan harus berfungsi dengan baik.
“Nanti kan ada sistemnya saat belajar tatap muka, 25 persen dari masing-masing ruang kelas, atau sekitar hanya 8 orang saja per kelas yang bisa belajar setiap hari,” ucapnya Bobby.
Dalam Kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Medan, Adlan, mengatakan, vaksinasi pelajar dikhususkan untuk siswa yang SMP.
“SD belum boleh, karena berusia dibawah 12 tahun. Fokus anak SMP saja, terus kami maksimalkan program vaksinasi ini,” kata Adlan (red/sk)