Jakarta – Warga Kabupaten Kepulauan Selayar yang diwakili oleh Kelompok Tanadoang Marine dengan antusias memanfaatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) berupa 1 unit kompresor.
Bantuan kompresor senilai Rp.96.195.000,- tersebut dimanfaatkan warga untuk mengisi tabung-tabung selam guna mendukung aktivitas warga dalam mengembangkan wisata bahari Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) di wilayah perairan Kepulauan Kabupaten Selayar. (23/8).
Menerima bantuan ini, Ketua Kelompok Tanadoang Marine Andi Ridha Nur Afdal berkomitmen memanfaatkan bantuan untuk mendukung kegiatan kelompok masyarakat Tanadoang Marine yang memanfaatkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulau Pasi Gusung Desa Bontolebang Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai destinasi wisata bahari dan BMKT.
“Mesin kompresor ini sangat bermanfaat untuk kami gunakan mengisi tabung. Kami berharap ke depan lokasi kami akan melaksanakan program rehabilitasi terumbu karang,” ujarnya.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari dalam keterangannya di Jakarta menyampaikan Selayar memiliki titik-titik wisata BMKT sehingga warga setempat perlu mendapat dukungan dalam pengembangan wisata bahari berbasis BMKT. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk melibatkan masyarakat sebagai garda terdepan dalam menjaga lingkungan dan pengelolaan kawasan.
“Bantuan pemanfaatan pemanfaatan BMKT adalah salah satu program KKP dalam mengelola BMKT in-situ yang melibatkan kelompok masyarakat di sekitar lokasi temuan. Masyarakat akan terlibat dalam menjaga dan memanfaatkannya sebagai lokasi wisata bahari seperti menyelam dan snorkeling,” terang Tari.
Sementara Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menambahkan bantuan dapat dimanfaatkan kelompok untuk menarik wisatawan untuk menyelam di lokasi perairan Pulau Pasi Gusung, Desa Bontolebang Kecamatan Bontoharu sebagai lokasi ditemukannya jangkar dan meriam yang dianggap sebagai bagian peninggalan kapal milik VOC Walvis yang ditahan dan tenggelam di perairan Selayar pada 7 Januari 1663 silam.
Lebih lanjut Huda juga memastikan agar generasi muda Selayar dapat menjaga laut sebagai penghidupan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wisata bahari kapal tenggelam di Kabupaten Selayar Kepulauan. (HT)