Jakarta – Pisang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pengganti bahan pangan pokok nasi seperti nasi jagung dan sagu, hal ini disampaikan Manajer Penelitian Puslit Sukosari PTPN XI salah satu pembicara Webinar Pisang #Kenyang Ga Harus Nasi di Jakarta, Rabu (28/07).
” Pisang selain punya kandungan protein dan banyak serat, bisa dimanfaatkan dalam keadaan mentah maupun matang, batang pisangpun bisa dimanfaatkan dalam pembuatan makanan ringan, bahkan bisa dibuat beras pisang yang saat ini dikembangkan PTPN XI. Kedepan bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok sebagaimana nasi jagung atau sagu ”, kata Nanik.
Sebelumnya dalam forum yang sama Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, Beberapa daerah di seluruh provinsi di Indonesia punya keunggulan andalan komoditas pangan lokal yang dikonsumsi di masyarakat setempat.
” Pengembangan Diversifikasi pangan lokal bersumber pangan non beras bukan berupa jajanan, bukan icip- icip, tapi pengganti beras. Upaya ini ditujukan agar kita tidak terbebani dengan ketergantungan beras secara terus menerus,” kata Agung.
Diharapkan beras pisang bisa dijadikan alternatif pengganti makanan pokok nasi karena mudah proses pengolahannya dan nilai yang terkandung dalam pisang.
“Pisang sebagai buah kehidupan, bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan pengelolaan yang serius dari berbagai pihak, sehingga tidak ada alasan untuk menolak pisang sebagai pengganti makanan pokok ,” tambah Nanik.
Terpisah Humas PTPN XI Brilliant Johan Anugrah menjelaskan meski core business PTPN XI adalah tebu, selain pemanfaatan aset Beras Pisang adalah dukungan terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan dan pemberdayaan petani pisang.
” Core Bussines gula PTPN XI tetap berjalan bahkan kinerja dan produktivitas terjaga. Selain pemanfaatan aset oleh Puslit, pengembangan Beras Pisang menjadi alternatif pengembangan pangan non beras, disisi lain petani pisang dan masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomis dan kesejahteraan nya “, jelasnya. [MA]