Jakarta – Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sektor pertanian kembali menjadi sorotan positif publik. Hasil survei IndoStrategi Research and Consulting menempatkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai salah satu dari sepuluh menteri dengan kinerja terbaik di Kabinet Merah Putih.
Survei yang melibatkan 424 responden dari 34 provinsi tersebut mencakup kalangan dosen, aktivis, pengusaha, dan mahasiswa pascasarjana. Dalam hasilnya, Amran menempati posisi kelima dengan skor 3,21, menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kebijakan dan program pembangunan pertanian sepanjang satu tahun terakhir.
Direktur Eksekutif IndoStrategi Arif Nurul Imam menyebut, publik menilai sektor pertanian sebagai salah satu pilar penting pertumbuhan ekonomi dan penjaga stabilitas nasional. Di bawah kepemimpinan Amran, berbagai program strategis seperti percepatan tanam, perluasan irigasi, penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, serta penguatan cadangan pangan nasional dinilai berdampak langsung pada masyarakat.
Temuan IndoStrategi sejalan dengan hasil survei lembaga independen lain yang menempatkan Kementerian Pertanian (Kementan) di antara institusi dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi. Survei Indikator Politik Indonesia bahkan mencatat sektor pangan sebagai penopang utama kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran, dengan tingkat kepuasan mencapai 80,2 persen.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa kinerja nyata di lapangan, terutama dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan, menjadi faktor utama apresiasi masyarakat. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan dunia, kebijakan pertanian yang berorientasi pada produksi dan kesejahteraan petani dinilai memberi dampak nyata.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, capaian positif tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan petani.
“Fokus kami adalah memastikan produksi dalam negeri terus meningkat, harga gabah petani stabil, dan masyarakat mendapatkan beras yang terjangkau serta berkualitas,” ujar Amran. Senin (20/10/25).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) turut menguatkan capaian itu. Nilai Tukar Petani (NTP) per September 2025 mencapai 124,36, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. NTP di atas 100 menandakan pendapatan petani lebih besar dari biaya produksinya, menunjukkan peningkatan kesejahteraan.
“Pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Saat sektor pertanian kuat, ekonomi rakyat tumbuh, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat,” ujar salah satu peneliti IndoStrategi dalam keterangan resminya.
Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran menandai arah pembangunan yang menekankan penguatan sektor pertanian dan kemandirian pangan nasional. Apresiasi publik terhadap kinerja Menteri Pertanian menjadi sinyal bahwa pertanian kembali menjadi kebanggaan nasional bukan hanya sebagai penyedia pangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi rakyat. (**)