Padang Madung, Sumatera Barat – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi melaksanakan program kerja bertajuk “Digitalisasi dan Pemasaran UMKM” sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Program ini dilaksanakan di Korong Padang Madung dengan pendekatan edukatif, santai, dan berbasis kebutuhan pelaku usaha.
Program kerja tersebut berfokus pada pendampingan langsung kepada para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapasitas digital dan strategi pemasaran mereka. Mahasiswa KKN-T membantu pelaku usaha dalam membuat akun media sosial yang menarik, mendaftarkan usaha di Google Maps, serta memberikan pemahaman praktis mengenai teknik promosi yang komunikatif dan ramah di platform digital.
Selain itu, para mahasiswa juga memberikan pendampingan di berbagai aspek pendukung usaha lainnya, seperti desain kemasan produk yang lebih menarik dan higienis, pembuatan stiker dan label produk yang informatif, hingga pelatihan menentukan harga jual yang sesuai dengan pasar. Tidak hanya itu, edukasi mengenai pencatatan keuangan sederhana juga diberikan agar pelaku UMKM dapat memantau omzet, modal, serta keuntungan dengan lebih sistematis.
“Kami ingin menghadirkan solusi yang mudah dipahami dan langsung bisa diterapkan oleh pelaku UMKM. Oleh karena itu, pendekatan kami sangat fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan masing-masing pelaku usaha,” ujar salah satu mahasiswa KKN-T dalam wawancaranya. Pada Minggu, (24/08/25).
Melalui pendampingan yang bersifat langsung dan personal, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, namun juga membangun rasa percaya diri para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya, baik secara offline maupun online. Para mahasiswa menyadari bahwa digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga soal kepercayaan diri, kemauan untuk berkembang, serta semangat kolaborasi antara akademisi dan masyarakat.
Salah satu pelaku UMKM, Uni Devi, yang memproduksi juadah/pinyaram, mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya, “Dulu saya cuma jualan di pasar, sekarang setelah diajari anak-anak KKN, saya bisa jual lewat WhatsApp dan Instagram,” ujarnya dengan senyum bahagia. Sementara itu, Buk Viv, penjual sarapan pagi “2 Putra”, juga membagikan pengalamannya, “Saya bersyukur dengan adanya program digitalisasi UMKM, sekarang usaha saya dapat ditemukan di Google Maps.”
Cerita-cerita tersebut menjadi bukti nyata bahwa perubahan tidak harus besar. Dukungan kecil seperti pelatihan singkat, pemasangan spanduk, atau sekadar dorongan motivasi bisa menjadi awal dari pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN-T juga melakukan pemasangan spanduk promosi pada usaha Uni Devi. Spanduk tersebut dirancang dengan tampilan visual yang menarik, informatif, serta menyertakan nama produk, jenis usaha, dan kontak pemesanan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan visibilitas usaha serta membantu pelaku UMKM tampil lebih profesional dan percaya diri dalam memasarkan produknya.
Dengan adanya program ini, mahasiswa berharap kontribusi mereka bisa memberikan dampak berkelanjutan bagi pelaku UMKM, terutama dalam menghadapi tantangan pemasaran di era digital. Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan nilai gotong royong dan pengabdian kepada masyarakat bagi para mahasiswa sebagai bagian dari proses pembelajaran di luar kampus.
Kegiatan KKN-T ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat mampu menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif, mandiri, dan berdaya saing. Mahasiswa dan pelaku UMKM bahu-membahu mewujudkan mimpi kecil menjadi kenyataan, dengan semangat yang tulus dan aksi nyata yang membumi.
Mari bersama kita dukung UMKM lokal agar tumbuh lebih kuat di dunia digital. Karena dengan sedikit bantuan dan semangat kebersamaan, kita bisa menyalakan harapan besar untuk masa depan usaha kecil Indonesia. (Kairul)