Medan – Pasca berakhirnya Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Anggota Legislatif mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kota Medan, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), banyak ragam pandangan ataupun pendapat publik.
Kekecewaan dari berbagai pihak atas penyelenggaraan pemilu yang dinilai telah mencederai sendi-sendi demokrasi, terutama maraknya politik uang dan bansos yang ditengarai mempengaruhi suara pemilih. Selain itu, tidak sedikit juga ada beberapa pihak mengungkapkan penyesalan memilih karena uang dan bansos.
Hal itu mendapat sorotan serius dari Ketua Umum (Ketum) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ekspresi Iman (LPPI) James E. Simorangkir. Menurut James E. Simorangkir, Kondisi seperti ini tentu patut menjadi kajian refleksi dalam menyusun dan membangun moralitas pemilih mengingat jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada November 2024, Rakyat Indonesia khususnya Sumatera Utara (Sumut) kembali akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur bahkan memilih Walikota dan Wakil Walikota.
“yah… pasca pemilu presiden dan legislatif yang lalu, banyak laporan yang kita dapati di lapangan terkait persoalan pemilu. Persoalan itu, bagi kami Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ekspresi Iman, tentu menjadi perhatian serius yang perlu kita jadikan kajian refleksi untuk menyusun dan membangun moralitas pemilih pada Pilkada Gubernur maupun Walikota pada November 2024 mendatang,” jelas James E. Simorangkir kepada awak media melalui via WhatsApp. Kamis (27/6/2024).
James E. Simorangkir, yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Jakarta memaparkan lebih lanjut, perlunya dilakukan edukasi kepada para pemilih, agar mampu melakukan analisa sosial dan cerdas dalam menjatuhkan pilihannya sehingga meminimalisir terjadinya replika kecurangan pemilu.
Jika tidak dilakukannya edukasi menyeluruh, tidak tertutup kemungkinan persoalan-persoalan pemilu itu akan kembali terulang dalam Pilkada ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
James E. Simorangkir yang juga pemegang Diploma Komunikasi Sosial dan Religius dari Crec Avec Lyon, France ini, berpesan kepada masyarakat agar melakukan cek dan ricek dengan menggali informasi lengkap terkait track record calon yang akan dipilih, terutama keteladanan dan moralitas dari calon pemimpin tersebut.
“Jadi kita berpesan kepada masyarakat saat Pilkada mendatang, sebelum menjatuhkan pilihan terhadap calon-calon apakah itu Gubernur, Bupati, ataupun Walikota sebaiknya jangan terbius dengan money politic, jangan takut diintimidasi, dan berani menyuarakan keadilan dan kebenaran dengan menggali informasi lengkap track record calon pemimpin yang akan kita pilih,” pesan James E. Simorangkir.
James E. Simorangkir juga dikenal sebagai aktivis pekerja sosial dan fasilitator ragam lokakarya di Indonesia ini, mengajak masyarakat untuk berani mengekspresikan kejujuran dengan dilandaskan keimanan dari hati.
“Demokrasi itu sesungguhnya adalah mengekspresikan secara jujur pilihan dengan dasar-dasar penilaian bahwa kepemimpinan merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa melalui suara rakyat. Dan itulah makna slogan Vox Populi Vox Dei,” ungkap James E. Simorangkir.
James E. Simorangkir yang juga merupakan tetua dari sosok putra daerah Sumatera Utara dan ahli teknologi digital Barry Simorangkir ini, mengajak masyarakat untuk berani melakukan perlawanan terhadap pembodohan melalui iming-iming politik uang pada Pilkada Gubernur, Walikota dan Bupati yang direncanakan akan berlangsung pada November 2024 mendatang.
“Kesalahan memilih pemimpin akan menimbulkan penderitaan panjang bagi rakyat. Sudah saatnya kita berani melakukan perlawanan terhadap pembodohan ini melalui iming-iming money politik ataupun bansos,” ajak James E. Simorangkir.
“Dan khusus semua Kabupaten/Kota dan pemilihan Gubernur di Sumatera Utara, sebagai rakyat Sumut mari kita bangkitkan iman kita untuk memilih pemimpin yang cerdas, memiliki track record dan moralitas yang bisa diteladani dan mempunyai rasa malu untuk takut kepada Tuhan,” tambah James E. Simorangkir sembari menutup percakapan dengan awak media. (Soni).